Rabu, 24 Juni 2009

ABRASI PANTAI YANG TERJADI DI PANTAI TABANIO DAN PENCEMARAN SAMPAH

Gambar Pantai Tabanio

Pantai Tabanio merupakan daerah peralihan antara dua ekosistem yaitu ekosistem perairan laut dan ekosistem daratan. Pada bagian tepi pantai menuju ke laut merupakan bagian terendah yang tandus hal ini diakibatkan karena pasang dan angin. Batas darat adalah tempat tertinggi yang tersembur ombak. Bermacam batuan, angin dan ombak akan membentuk bermacam-macam tipe pantai, seperti; berbatu, berpasir, berlempur atau terdiri dari koral. Bagian permukaan pantai tersusun atas hamparan pasir kuarsa yang merupakan butiran berbinar daerah pantai di Indonesia merupakan pantai yang terpanjang di dunia yang ditemukan di semua kepulauan di Indonesia.

Pantai Tabanio merupakan sebuah pesisir yang terletak di desa Pagatan Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut provinsi Kalimantan Selatan. Sebuah wilayah yang merupakan batasan antara ekosistem laut dan daratan, pantai ini memiliki jenis tanah yang berpasir, air pantai berlumpur karena letaknya di dekat muara sungai, banyak terdapat sampah yang berasal dari daerah hulu (darat), vegetasi didominasi oleh rumput, perdu dan pohon yang tahan dengan kondisi salinitas yang tinggi.

Berdasarkan observasi yang kami lakukan pantai tersebut sangat memprihatinkan akibat gerusan abrasi itu sendiri, yang dulunya di sekitar pantai masih terdapat tumbuhan misalkan saja pohon kelapa (Cocos nucifera), pohon mangga (Mangifera indica) kini musnah akibat gerusan abrasi yang semakin meningkat setiap tahunnya yakni 5 m per tahunnya. Akibat dari abrasi tersebut batasan antara bibir pantai dengan pekampungan nelayan pun semakin dekat, apabila dibiarkan terus-menurus akan membahayakan rumah perkampungan nelayan.

Didesa pun menurut wawancara yang kami dapatkan oleh penduduk setempat, kondisi air untuk kebutuhan mereka sehari-hari dapat dikatakan tidak layak untuk diminum karena air tersebut kini berasa payau akibat terjadi abrasi. Tanah didaerah pantai terdapat daerah transisi yang dianggap garis pertemuan air garam dari laut dan air tawar dari tanah, sehingga menghasilkan air yang payau. Alhasil penduduk untuk mencari air bersih yang digunakan untuk dikonsumsi sehari-hari harus membeli air bersih di perkotaan dengan harga Rp1.250,00 per derigennya. Di daerah Tabanio terdapat dua TK (taman kanak-kanak), tiga gedung SD (sekolah dasar), dua Madrasah Tsanawiyah, dan satu SLTP (sekolah lanjutan tingkat pertama). Dengan salah satu sekolah dasar yang terletak didekat pantai itupun, tidak menutup kemungkinan akan hilangnya sekolah dasar akibat hempasan ombak yang terjadi abrasi tersebut.


Gambar Sampah Yang Terdapat Di Sepanjang Pantai Tabanio

Selain itu di daerah sepanjang pesisir pantai Tabanio banyak sekali terdapat sampah-sampah ini berasal dari daerah muara sungai dan terbawa ke bibir pantai ketika ombak atau gelombang pasang. Akibat yang ditimbulkan dengan adanya sampah ini adalah pengotoran pantai dan perusakan pemandangan dan ekosistem lingkungan.

Masalah yang dihadapi oleh pantai Tabanio dan perkampungan nelayan tersebut tidak bisa kita remehkan, selain dapat membuat pengotoran pantai, perusakan pemandangan ekosistem pantai maupun lingkungan, serta dampak bagi kehidupan penduduk. Pemerintah daerah setempat khususnya dinas kehutanan serta penduduk setempat segera menanggulangi adanya abrasi pantai tersebut. Dinas kehutanan pun bisa memulainya dengan penghijauan yang dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan kondisi alam sekitar pantai yang di bantu oleh penduduk setempat dengan menanami hutan bakau.

Sebelum diadakan penghijauan kembali perlu dibuat terlebih dahulu siring atau pemecah gelombang ombak. Apabila tidak dibuat kemungkinan besar penanaman tersebut akan gagal akibat masih adanya gelombang/ombak yang datang pada saat ditanaminya pohon-pohon tersebut. Dengan kondisi Pantai Tabanio saat ini, langkah pertama yang lebih tepat dilakukan adalah dengan pembangunan siring atau pemecah gelombang. Jika bangunan pemecah gelombang ini telah dibangun diyakini abrasi isa diatasi atau setidaknya diperkecil dampak gerusannya dan dapat dilakukan penghijauan.

Dengan ini Pantai tabanio akan terhindar dari abrasi pantai jika telah dilengkapi oleh siring atau pemecah gelombang tersebut. Sehingga akan menyelamatkan perkampungan nelayan, kehidupannya, serta dapat membersihkan sampah-sampah yang dulunya banyak sekali ditemukan disekitar pantai.



DAERAH TANGKAPAN AIR DI DAERAH DAMIT


Gambar Bendungan Damit

Damit adalah sebuah desa yang terletak di salah satu sudut rangkaian pegunungan Meratus, wilayah di dataran tinggi yang hampir seluruhnya tertutup padang ilalang dan hutan-hutan kecil. Damit merupakan suatu daerah tangkapan air yang sangat penting yang terletak di kawasan selatan pulau Kalimantan. Air yang tertampung di Damit ini pada umunya berasal dari mata air yang ada di pegunungan Meratus dan juga dari beberapa anak sungai kecil dan air hujan yang tertampung.

Gambar I

Gambar 2

Bukit/Pegunungan Yang di Tanami Pohon Karet

Kawasan Damit sendiri pada saat observasi yang kami lakukan sangat memprihatinkan, daerah bukit-bukit/pegunungan kini telah di tanami pohon-pohon karet. Memang untuk hal ini pohon karet banyak terdapat manfaatnya, selain getah karet yang bisa disadap oleh penduduk setempat pohon karet juga mempunyai daya serap yang kuat terhadap air. Apabila di daerah bukit/pegunungan hanya ditanami pohon karet saja, tentu dampaknya tidak akan bagus bagi ekosistem di daerah pegunungan karena jika yang ada hanya pohon karet, bagaimana dengan fauna-fauna yang ada di daerah pegunungan tersebut tentu akan sulit beradaptasi dengan lingkungan pohon karet.


Gambar Beberapa Tanaman-Tanaman Yang di Tanami Oleh Penduduk Setempat
Daerah Damit ini sangat dominan untuk diolah daerah persawahan dan perkebunan. Selain padi, tanaman yang dapat tumbuh di daerah ini adalah tanaman-tanaman palawija seperti kacang panjang, jagung, ketela rambat, kacang tanah, dan lain-lain. Airnya sendiri pun didatangkan dari aliran-aliran ataupun irigasi yang ada di sana. Pasokan air di daerah ini pun sangat minim sehingga masyarakat disekitar dan pemerintah daerah membuat DAM untuk mencukupi pasokan air untuk persawahan dan perkebunan.

Pemanfaatan air yang ada dirawa buatan tersebut untuk dijadikan kebutuhan pokok terutama untuk air minum, tapi dalam hal ini air tersebut harus diteliti terlebih dahulu apakah air tersebut aman untuk dikonsumsi. Penghijauan juga salah satu tindakan dalam pengelolaan DAS sebagai sumber daya darat. Penghijauan beserta tindakan-tindakan penunjang atau pelengkapnya pada dasarnya bertujuan untuk mengatur atau mengendalikan DAS ke arah yang dikehendaki atau untuk mencegah beralih ke arah yang tidak dikehendaki.

Dari fungsi Damit ini yaitu sebagai daerah tangkapan air maka oleh warga setempat dijadikan wahana bagi kehidupan mereka, karena dari fungsi Damit inilah Masyarakat dapat hidup dari bertani, berkebun atau membudidayakan ikan-ikan guna memenuhi kebutuhan hidup mereka. Agar fungsi Damit ini dapat terus berjalan, maka diperlukan upaya pengelolaan kawasan ini. Upaya pengelolaan kawasan ini dapat dilakukan seperti adanya reboisasi dikawasan pegunungan karena apabila kawasan hutan dipegunungan terjaga dengan khususnya dengan cara mengurangi penanaman pohon terusan-terusan dan penebangan secara liar maka secara langsung akan menjaga debit air dibendungan Damit.